Oleh karena itu, peningkatan kesehatan ibu memerlukan pemberdayaan perempuan yang mana merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan perempuan mempunyai kesadaran akan dirinya sebagai manusia yang seutuhnya dan posisi dalam budayanya. Perempuan perlu dilibatkan dalam membuat perencanaan, melaksanakan program kegiatan, dan melakukan evaluasi serta menganilisis dampak pembangunan. Pemberdayaan perempuan memiliki implikasi penting untuk aspek demografi dan kesehatan, termasuk perempuan dalam keluarga berencana dan perawatan kesehatan ibu.

Bentuk pemberdayaan ini juga sangat bermanfaat bukan hanya dalam kehidupan masa damai, pemberdayaan ini juga sangat penting jika meningkatnya jumlah kejadian bencana/insiden/wabah penyakit serta kompleksitas dan dampak yang ditimbulkan, dimana akan terdapat kelompok yang rentan yaitu perempuan, penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), anak-anak dan orang sakit. Contoh kongkrit dari pemberdayaan ini antara lain; 1) Memastikan perempuan dan anak memiliki akses ke sumber daya kebersihan menstruasi yang aman selama keadaan darurat. 2) Memastikan bahwa fasilitas, barang dan jasa dapat diakses dengan mudah oleh semua orang. 3) Mengambil langkah-langkah khusus seputar akses fisik, ekonomi, dan informasi serta menangani masalah diskriminasi apapun.

Ini adalah bentuk strategi secara aktif mempromosikan pentingnya mengintegrasikan perspektif Kartini Sehat dalam program dan layanan melalui upaya-upaya advokasi, sosialisasi dan peningkatan kesadaran. (*)