“Diantaranya, bagaimana mungkin turis mau datang kalau Kota Ternate penuh dengan sampah. Kearifan lokal kita sudah mengatur itu ratusan tahun lalu, tentang sigofi gam (pembersihan kampung), sou gam (obat kampung) kenapa tidak memanfaatkan itu,” kata Sultan Ternate ke-49 ini.
Jika kearifan lokal berupa ritual sou gam dan sigofi gam ini mendapat perhatian Pemkot Ternate untuk dapat dibudayakan kembali oleh masyarakat, kata Sultan, maka masyarakat sendiri akan malu bila mengotori lingkungan kampungnya sendiri.
“Tapi kepedulian itu saya gak tahu, bisa ditanya ke mereka (Pemkot Ternate),” ucap dia.
Tinggalkan Balasan