“Ini yang membuat angka pendapatan torang  bisa meningkat,” akunya.

Saat ini angkutan darat di sana yang aktif mencapai 90 mobil. Namun pendapatan para sopir tetap meningkat.

“Apalagi pada saat karyawan IWIP gajian di tanggal 6 sampai tanggal 12 penumpang sangat ramai. Jadi jumlah unit yang 90 itu bisa melakukan pelayanan semua,” jelasnya.

Kendati demikian, Rusdi berharap pemerintah daerah dan PT IWIP bisa sama-sama mencari solusi kemacetan yang terjadi di lingkungan Desa Lelilef saat karyawan pulang pergi kerja bisa teratasi.

“Macet yang sering terjadi juga sangat menganggu torang sopir. Apalagi pada saat mau jemput penumpang langganan yang ada di perusahaan,” pungkasnya.