Perjuangan itu, kata Anita, tetap dilestarikan. Dengan berbagai proses perjalanan Puta Dino yang sudak diukir, meski masih seumur belia, Puta Dino sudah membuktikan diri dengan mengikuti ajang wastra internasional di New York, Afrika Selatan, Jepang, dan Prancis.
“Tahun depan ke Belanda. Hal ini menjadikan kami sadar betul perjuangan ini bukan hanya sebuah narasi biasa melainkan proses yang tidak pernah berujung. Saya merasa ini belum apa-apa, masih banyak kerja-kerja kreatif yang kami lakukan ke depan. Termasuk dengan prestasi masuk dalam 95 perempuan tangguh dan inspiratif merupakan proses yang kami berikan untuk semua perempuan Indonesia, terutama kaum perempuan di tanah Tidore,’’ paparnya.
Penganugerahan yang bertepatan dengan Hari Ibu itu dilakukan di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Jakarta Pusat, Jumat (22/12) kemarin. Ada pula rangkaian talkshow, seminar, anjangsana kepada tokoh pejuang perempuan, dan penulis buku 95 Perempuan Tangguh dan Inspiratif.
“Kami juga berterima kasih kepada Bank Indonesia Malut yang selalu support dan menjadi bagian dari perjalanan Puta Dino hingga hari ini. Anak-anak muda perempuan penenun Tidore tidak pernah berhenti dan lelah menjaga Puta Dino hingga hari ini. Prestasi Puta Dino adalah milik kita bersama. Semoga ini menjadi inspirasi untuk perempuan-perempuan di Tidore, untuk terus berkarya,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan