Untuk kelompok pengrajin batik, lanjut Meri, sudah sebanyak lima kelompok yang meliputi tiga kecamatan yakni Kecamatan Sahu, Sahu Timur dan Jailolo. Selanjutnya akan dilakukan pendampingan secara rutin sehingga tidak sebatas dilatih tetapi terus dikembangkan.

“Apalagi saat ini mereka juga sebagai pencari pekerjaan. Jadi mereka bisa memanfaatkan potensi yang mereka miliki sehingga mereka tidak perlu lagi ke mana-mana untuk mencari pekerjaan,” ungkap Meri.

Ketua TP PKK Halmahera Barat itu juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati agar potensi tersebut dimanfaatkan terus dikembangkan kemudian dibarengi dengan brand “Batik Sasadu”. Dengan begitu pengrajin batik ini terus meregenerasi, khususnya di Kabupaten Halmahera Barat.

“Jadi harus didorong juga dengan anggaran, dan harus disiapkan fasilitas berupa rumah produksi yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Sehingga semua yang sudah dilatih ini tidak mubazir,” tukasnya.

Meri berharap, kualitas yang dimiliki generasi itu tetap dijaga, sehingga hasil karya Batik Sasadu yang dikerjakan bisa diminati oleh orang banyak, terutama masyarakat Halbar agar bisa menggunakan produk daerah sendiri.

“Intinya untuk promosi masih sifatnya lokal, dan itu tugasnya PKK yang mempromosikan. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga nanti dipromosikan keluar, yang terpenting para pengrajin tetap konsisten untuk menjaga potensi yang dimiliki,” tandas Meri.