Lalu Ibu Kabag ULP juga menelepon.
“Pak Almun mewakili Pak Bup ke Jakarta. Nanti malam torang berangkat, tiket ke Jakarta sudah siap.”
Ternyata itu perintah terakhir darinya. Sebab Minggu sore, ia menghembuskan nafas terakhir, ia telah berpulang.
Pak, saya menangis tersedu saat jenazah dinaikkan ke ambulans. Pak, saya tulis ini sambil menangis, Pak. Pak Bup orang baik, sejuta harapan dan cita-cita orang pelosok ada di pundakmu.
Semoga Allah melapangkan kuburmu sebagaimana Allah melapangkan kuburnya para nabi, para pemimpin. Semoga semua malaikat menjemputmu di seluruh pintu surga-Nya, Kaka.
Semoga.
Dari adikmu, Almun Madi (Cak Mun). (*)
Tinggalkan Balasan