“Nanti Cak Mun dan Larudi sering mewakili saya sudah ke desa-desa dan kalau bisa ke Jakarta”.

Dan ternyata itu ia lakukan pada Sabtu kemarin. Ia memerintahkan saya untuk mewakilinya pada acara penutupan Bisui Open Tournament. Saya sempat protes, “Pak Bup serius ini, saya yang mewakili? Saya hanya staf khusus. Masih ada OPD terkait, Pak Bup.”

“Ah tidak apa-apa, saya yang perintah.”

Maka saya pun tunduk pada perintah. Sepulang dari Bisui, ia mengajak kami ngopi di pendopo kediaman, sampai larut. Pukul 01:30 WIT kami beranjak pulang, dan ia mengantarkan kami sampai di depan pintu pagar kediaman. Suasana tidak sebiasanya malam Minggu itu.

Pun pada Minggu siang ia menelepon.

“Mun, nanti mewakili saya lagi e, tapi ini ke Jakarta, boleh to? Nanti hubungi Protokoler. Malam ini so harus berangkat ke Ternate, Mun.”

“Siap, Pak Bup.”

Berselang 1 menit kemudian, staf Protokoler menelepon, Darling namanya. Ia menelpon menyampaikan kesiapan keberangkatan.