Tandaseru — Pulau Mandioli, yang terletak di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara menyimpan keindahan alam yang menakjubkan. Namun siapa sangka, dibalik keindahan dan kekayaan alam yang melimpah, Mandioli masih mengalami krisis kekurangan air bersih.
Contohnya saja di Desa Indong, Desa dengan jumlah penduduk 1059 Jiwa ini tidak lagi mendapatkan layanan air bersih selama tiga bulan.
Tokoh Masyarakat Desa Indong, Mikbel mengatakan warga di desanya mengalami kesulitan mendapatkan air bersih lantaran sulitnya akses menjangkau sumber air.
“Kami mengandalkan sumber air dari pegunungan, jaraknya sekira 4 kilo meter dari kampung,” ujar Mikbel ketika berbicara dengan tandaseru.com, Sabtu (4/11).

Mikbel mengisahkan, bahwa jauh sebelumnya warga di desanya tidak pernah mengalami krisis air bersih, sebab warga secara swadaya telah membangun bak penampung air dan mengalirkan ke perkampungan menggunakan pipa.
“Kala itu, debit air mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Hanya saja, sejak tiga bulan belakangan warga di kampung ini tidak lagi menikmati air bersih,” ungkapnya.
Bukan tanpa alasan, Mikbel bilang, hal tersebut terjadi akibat adanya proyek pembangunan sarana dan prasarana penunjang air bersih yang dibangun Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
“Proyek ini mengambil alih fasilitas yang sebelumnya dibangun secara swadaya oleh masyarakat,” jelasnya

Ia menambahkan, proyek tersebut bukannya menghadirkan solusi bagi masyarakat, tapi justru menambah masalah.
“Pemerintah perlu menyadari pentingnya air bersih bagi kelangsungan hidup, jika pekerjaan dibangun tanpa ada perencanaan dan gagal, maka yang menerima dampaknya adalah kami,” katanya.
Tinggalkan Balasan