“Semoga ke depan juga bisa terjalin kerja sama dengan pemerintah, terutama Pemkot Tidore. Puta Dino sudah berdiri hampir 7 tahun lebih.
Akan lebih baik lagi jika pemerintah setempat bisa bergandeng ke depan. Karena selama ini belum ada kerja sama dari pemerintah setempat, terkhusus di Kota Tidore Kepulauan,” ujarnya.

Penenun muda Tidore, Wahdania, menambahkan Puta Dino Kayangan hingga tahun ini sudah mengikuti beragam pameran yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.

“Untuk dalam negeri sudah tidak terhitung, udah banyak kami melakukan promisi dan penjualan di berbagai event bergengsi di Indonesia. Sementara di luar negeri terakhir kemarin di Paris dalam ajang fashion show juga. Jadi memang harus terukur juga dengan semangat para pegiat penenun yang ada di Kota Tidore,’’ tukasnya.

Puta Dino telah memproduksi banyak motif kain tenun, di antaranya motif Barakati, Jodati, dan Tuan Guru.

“Itu yang paling banyak, dan itu akan terus bertambah. Tinggal dijaga proses penenunan agar terukur dan bisa sesuai dengan target. Untuk penenun sejauh ini kami sudah memiliki enam penenun, satu orang lagi sekolah tenun di Solo dan sudah selesai. Sementara lagi pengabdian belajar di Jawa selama 3 tahun. Inshaa Allah selesai dari sana balik ke Tidore dan mengabdi untuk Puta Dino,’’ pungkas Wahdania.