Tandaseru — Hasan Sangaji, warga Desa Pelita, Kecamatan Mandioli Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, muncul sebagai pionir gerakan tanam padi. Gerakan ini adalah visi untuk mengubah nasib Desa Pelita.

Gerakan tersebut dipicu perubahan sosial yang terjadi di desa tersebut. Selama bertahun-tahun, mata pencaharian utama warga Pelita adalah produksi pala dan kelapa. Namun, seiring berjalannya waktu, lahan semakin sempit, jarak ke kebun semakin jauh, dan hasil yang semakin tidak menguntungkan mendorong banyak warga desa bermigrasi mencari penghidupan di tempat lain.

Hasan, dengan tekad kuat dan dedikasi tinggi, memutuskan mengambil inisiatif bersama pemerintah desa dan tokoh setempat untuk memimpin gerakan tanam padi sebagai respon terhadap perubahan sosial yang terjadi di desanya. Tujuannya adalah mengalihkan fokus pertanian desa dari pala dan kelapa ke tanaman padi, yang dianggap memiliki potensi besar mengubah nasib Desa Pelita.

Bupati Halmahera Selatan mengapresiasi sawah percontohan milik warga Desa Pelita. (Enddy)

Dia membuktikan, dengan tekad dan kerja keras, perubahan besar bisa dicapai, bahkan di tengah kesulitan yang melanda.

Kerja keras Hasan dan warga di Pelita mendapat apresiasi Bupati Usman Sidik yang mengunjungi desa itu Kamis (19/10) kemarin. Bupati mengakui pencapaian dari gerakan tanam padi di Desa Pelita dan menjadikannya sebagai contoh sukses bagi desa-desa sekitar yang juga ingin beralih ke pertanian padi.

Menurut Bupati, Desa Pelita layak dijadikan desa percontohan karena sukses membuat sawah percontohan dalam rangka mendukung pemerintah memenuhi kebutuhan pangan.