“Kota Tidore dan Halmahera Timur lahir dari implikasi perjuangan mahasiswa dan keluarga tiga negeri (Fagogoru),” ujarnya.

Mantan Bupati Halteng itu lantas mengajak dalam mubes kali ini di Ternate, perjuangan pemekaran Provinsi Halmahera harus dicetuskan. Ia bilang, wacana pembentukan Provinsi Halmahera bukan sesuatu yang salah.

“Ada beberapa variabel (yang mendukung pemekaran). (Pemekaran) ini bukan karena masyarakat Fagogoru eksklusif, bukan karena masyarakat Fagogoru ego, tapi kita harus bangkit untuk meluruskan sejarah ini,” tegas Edi.

Ia menyatakan, bicara Fagogoru adalah bicara kemanusiaan. Hal ini, tercermin dari sikap orang Fagogoru yang begitu terbuka, sehingga orang dari suku mana saja bisa hidup dan bekerja di wilayah Fagogoru.

“Bahkan orang Sula jadi Bupati di Halmahera Tengah. Sehingga bicara Fagogoru itu tak ada batasan jarak dan waktu, tidak ada batasan siapa saya siapa anda,” ucap Edi.

Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman dalam sambutannya mengaku bangga Ternate dipilih sebagai lokasi pelaksanaan mubes. Ia mengajak warga Fagogoru yang berdomisili di Ternate sama-sama membangun Ternate.