Tandaseru — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Babussalam Kepulauan Sula, Maluku Utara, menyebarkan pamflet “hilangnya” Bupati Fifian Adeningsi Mus. Pamflet tersebut disebarluaskan melalui media sosial.
Dalam pamflet tersebut terpampang foto Fifian dan menyebutkan, Bupati menghilang sejak tanggal 27 September 2023. Fifian juga disebut selalu bersembunyi ketika ada demonstrasi terkait kondisi Sula.
Presiden BEM STAI Babussalam Jisman Leko kepada tandaseru.com membenarkan informasi tersebut dibuat dan disebarkan pihaknya.
“Kami BEM STAI Babussalam Sula pada Rabu (27/9) kemarin melakukan demonstrasi mempertanyakan konsep ‘Sula Bahagia’ yang menjadi visi dan misi Bupati Sula. Dalam demonstrasi tersebut BEM STAI Babussalam Sula sempat membawakan beberapa tuntutan terkait dengan pembangunan yang terbengkalai, jembatan kali Baleha, menolak Festival Tanjung Waka, penegak hukum segera selesaikan kasus korupsi di Kepulauan Sula, bupati segera tepati janjinya terkait status penegerian kampus STAI Babussalam Sula, bupati segera teken MoU dengan kampus STAI Babussalam Sula sebagai prasyarat peningkatan status kampus,” jelasnya, kamis (28/9).
Namun ketika massa aksi datang ke kantor bupati, sambung Jisman, Bupati tak dapat ditemui. Hal tersebut bukanlah hal baru. Selama menjabat sebagai bupati, menurut Jisman, Fifian tidak pernah mau bertemu massa aksi.
“Bupati sebagai pucuk kepemimpinan daerah seharusnya mencerminkan sikap demokratis dan bijaksana dengan menemui massa aksi karena permasalahan yang ada di Kabupaten Sula,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan