Adapun sport tourism dapat dikategorikan menjadi hard sport tourism yang merupakan kegiatan perlombaan resmi dan bersifat reguler, sedangkan soft sport tourism, sambung Sutopo, merupakan kegiatan olahraga wisata yang berkaitan dengan trend atau kebiasaan serta gaya hidup di suatu daerah atau negara, dimana pelibatannya tidak hanya pada atlit olahraga tersebut tetapi masyarakat umum pun dapat diikut-sertakan dalam lomba.
“Misalnya olahraga lari, bersepeda atau hiking, senam kreasi bahkan jenis olahraga tradisional khas daerah setempat,” pungkas dia.
Ia menambahkan, Kota Ternate saat ini telah memiliki berbagai fasilitas olahraga serta terdapat pula lokasi wisata yang potensial untuk pengembangan dan pembinaan olahraga rekreasi. Kondisi tersebut mestinya didukung dengan kebijakan perencanaan lintas sektoral dengan memadukan program dan kegiatan yang bersifat kolaboratif-inovatif.
Tinggalkan Balasan