Tandaseru — Ratusan Aktivis yang tergabung dalam Front Maluku Utara Menggugat (Front Maklumat) melakukan unjuk rasa di Kantor Kementerian LHK dan Kementerian ESDM Republik Indonesia, Senin (11/9).

Aksi tersebut digelar menanggapi isu pencemaran lingkungan di Sungai Sagea dan Geosit Boki Maruru, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, yang tengah viral.

Al-Jedral, Koordinator Lapangan, menyampaikan Sungai Sagea adalah sumber kehidupan warga setempat. Secara turun temurun warga Sagea memanfaatkan sungai tersebut untuk mencuci, mandi dan lain-lain.

Di balik sungai Sagea ada Goa Boki Maruru yang merupakan goa terpanjang di Indonesia. Dengan keunikan tersendiri, goa tersebut rencananya akan ditetapkan sebagai prioritas pengembangan Geopark Halmahera Tengah.

“Akan tetapi beberapa waktu lalu, Sungai Sagea dan situs Goa Boki Maruru telah tercemar. Diduga adanya sedimentasi aktivitas tambang dari beberapa perusahaan yang beroperasi di hulu dan sekitar sungai dan situs goa tersebut,” ucap Al.

Front Maklumat pun menuntut Kementerian LHK segera menghentikan aktivitas pertambangan sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Sebab perusahaan-perusahaan tersebut diduga telah menyebabkan percemaran Sungai Sagea dan merusak keindahan Goa Boki Maruru.