Terpisah, Koordinator Kegiatan Budi Janglaha menyebutkan, pihaknya tidak menduga kalau kegiatan ini mendapat banyak dukungan sejumlah pihak.

“Karena memang partisipasi dari pihak luar itu di luar dugaan, semula hanya rencana buat buku puisi dan diskusi, tapi jadinya seperti ini. Bahkan, pengiriman puisi sudah ditutup pada 31 Juli kemarin namun antusias warga mengirim puisi sehingga kami perpanjang sampai 3 Agustus besok,” ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan nantinya dapat menumbuhkan ekonomi warga di Moti.

“Dari kegiatan ini juga kami berhadap punya dampak ekonomi kemasyarakat, maka di momentum ini juga OTI akan melakukan pelatihan ke warga yang ada di Moti berkaitan dengan cara pengolahan minyak goreng kelapa khas Moti, yang rencana akan di-launching pada kegiatan ini,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Akademisi Unkhair Irfan Ahmad. Menurutnya, kegiatan ini digagas untuk mengenang peristiwa “Perjanjian Moti” atau Moti Verbond yang terjadi pada 1322. Sehingga puisi yang diterima Oti Prodution hanya berkiatan dengan sejarah dan budaya Moti.

“Harapannya dari kegiatan ini dapat tersedianya forum dialog kebudayaan bagi generasi muda Moti, sehingga budaya masyarakat Moti tetap terjaga,” sebutnya.