Menurut Rukia, harusnya pemerintah mempertimbangkan pendapatan pedagang bila fasilitas yang disediakan begitu terbatas. Apalagi, barang-barang dagangan saat ini, seperti buah kelapa muda dan pisang harganya pun naik.
“Jangankan Rp 840 ribu, Rp 1 juta pun torang akan bayar kalau bangkunya banyak, tapi kasihan bangku cuma 4 itu torang dapat uang dari mana,” timpalnya.
Atas keluhan itu, hal yang baru dibijaki Kepala Disperkimtan Kota Ternate yakni pedagang diberikan keringanan pembayaran sewa lapak dari Rp 840 ribu menjadi Rp 440 ribu, hanya untuk 1 bulan pertama.

Rukia bilang, dirinya bersama pedagang yang lain pun berinisiatif membuat catatan pemasukan setiap hari sebagai data perolehan pendapatan yang akan ditunjukkan kepada pemerintah kota untuk menjadi bahan pertimbangan.
“Supaya mereka bisa lihat torang punya pendapatan 1 hari berapa 1 bulan berapa,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan