“Jadi pemkot bisa mengalokasikan Rp 15 miliar untuk menutup tunggakan (utang RSUD CB). Selanjutnya pemkot tinggal mendorong kebutuhan alat kesehatan melalui DAK dari Kementerian Kesehatan,” tandas Heny.
Piutang DBH pemprov ke Pemkot Ternate tersebut terdiri atas pajak kendaraan bermotor (PKB) tahun 2021 triwulan III senilai Rp 1.303.296.448.22 dan triwulan IV Rp 1.747.936.774.
Lalu tahun 2022 triwulan I Rp 1.628.358.493, triwulan II Rp 1.304.932.417, dan triwulan III Rp 1.461.861752. Total piutang PKB Rp 7.446.385.884.
Piutang pajak bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) tahun 2021 triwulan III Rp 1.653.431.409.22 dan triwulan IV Rp 1.727.400.292. Lalu tahun 2022, triwulan I Rp 1.825.066.530, triwulan II Rp 1.528.524.673, dan triwulan III Rp 1.112.641.488. Total piutang BBNKB senilai Rp 7.847.064.392.
Piutang pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) tahun 2021 triwulan III Rp 3.101.257.911 dan triwulan IV Rp 3.869.007.690. Sementara tahun 2022, triwulan I Rp 3.834.281.789, triwulan II Rp 4.497.141.807, dan triwulan III Rp 5.092.550.704. Total piutang PBBKB sebesar Rp 20.394.239.901.
Dengan begitu, total piutang yang harus ditransfer pemprov ke pemkot adalah Rp 35.687.690.177.
Tinggalkan Balasan