Saat itu LS mengatakan kepada Bupati bahwa ia pernah menyerahkan uang kurang lebih Rp 7 miliar untuk MK melalui Yudi, orang kepercayaan MK yg juga seorang ASN di Halsel.

“Saat itu Bupati Usman kaget dan bertanya kapan. LS langsung menunjukkan semua pesan WA MK kepada LS, terus membawa nama Bupati Usman. Dan Bupati langsung meminta LS ditemani Bambang segera menemui Yudi di kantor Bappeda. Saat itu Yudi mengaku kepada LS dan Bambang bahwa benar uang tersebut diambil MK,” ungkapnya, Rabu (19/7).

“Bahkan Yudi bermohon agar masalah tersebut jangan dilaporkan ke polisi karena akan MK sengsara,” sambung sumber tersebut.

Setelah melakukan pertemuan dengan Yudi di ruangan Bappeda, LS dan Bambang kembali menemui Bupati Usman di ruangan. Keduanya menyampaikan pengakuan Yudi tersebut bahwa Bupati sama sekali tidak tahu menahu soal permintaan uang itu.

“Saat proses Pilkada berlangsung menjelang hari pencoblosan, Usman pernah meminta Sadek Karim dan Jaib Haer agar menghubungi Yudi untuk memfasilitasi mereka bertemu dengan LS. Namun jawaban Yudi saat itu, LS semenjak ketemu di Jakarta sebelm Pilkada hingga saat ini tidak dapat dikontak lagi,” akunya.

Dalam salah satu pertemuan, Bupati Usman pernah mengkonfrontir orang dekat MK, Edy Sofian. Saat itu, Bupati menanyakan mengapa mengambil uang dari LS dan membawa-bawa namanya.