Pada 2020-2022, Erza menjadi pengajar Universitas Indonesia di Departemen Kejahatan Siber. Alumni magister ITB ini mengajar paruh waktu di level pascasarjana untuk mengajari kepolisian Indonesia tentang kejahatan siber.

Erza mengajar empat mata kuliah tiap semester yakni manajemen keamanan, manajemen keamanan informasi, seminar manajemen keamanan, dan keamanan siber. Lulusan Ph.D dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST), Daejeon, South Korea tersebut juga membimbing sejumlah tesis dengan topik tentang keamanan siber dan pembelajaran mesin.

Sepanjang 2020-2018, Erza merupakan peneliti (Junior Associate Professor) di Cyber Security Institute National Institute of Information and Communications Technology (NICT) Tokyo, Jepang. NICT adalah institusi riset milik pemerintah untuk topik yang berhubungan dengan IT.

Ia diperhitungkan dalam mengembangkan penyaring berbasis mesin untuk mereduksi jumlah intrusi peringatan yang dikumpulkan di seluruh dunia oleh Network Incident Analysis Center for Tactical Emergency Response (NICTER). Salah satu hasilnya adalah mesin model pembelajaran yang dapat mereduksi hampir 90 persen peringatan ancaman yang tidak penting.

Erza pun telah menelurkan sejumlah publikasi baik berupa buku maupun jurnal. Pada 2018, bersama dua koleganya HC Tanuwidjaya dan KJ Kim, ia menerbitkan buku Network Intrusion Detection Using Deep Learning – A Feature Learning Approach. Ia juga berkontribusi menerbitkan setidaknya 8 jurnal internasional bersama koleganya.