Tandaseru — Aliansi Masyarakat Halmahera Tengah, Maluku Utara, meminta Kapolri mencopot Kapolres Halteng. Ia dinilai tidak mampu menyelesaikan deretan kasus teror dan pembunuhan petani di Hutan Halmahera.
Hal ini diungkapkan massa aksi dalam unjuk rasa di depan kantor bupati, kantor DPRD, dan mapolres, Selasa (27/6). Massa aksi juga menuntut pemerintah daerah dan DPRD serius menyikapi berbagai tragedi yang terjadi di Hutan Halmahera.
Koordinator aksi Supriono Sufrin mengatakan, adanya teror di hutan membuat warga resah. Apalagi kejadian ini sudah berulang kali.
Mulai dari kasus pembunuhan petani Gowonle Kecamatan Patani Timur, teror petani di hutan Patani Barat, hingga pada tanggal 25 dan 26 Juni kemarin terjadi penyerangan lagi di Gowonle dan Desa Dotte.
“Dengan adanya kasus penyerangan OTK ini kami mendesak Pj Bupati Halteng membentuk tim khusus melakukan investigasi secara keseluruhan kasus teror dan pembunuhan petani di Halteng,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan