Oleh: Sutrisno Pangaribuan
Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)
_______
PERTEMUAN Puan Maharani (Puan), putri Megawati Soekarnoputri, Presiden V RI, dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden VI RI diklaim ditunggu banyak pihak. Meski tidak menghasilkan komitmen dan kesepakatan strategis, paling tidak ramai diperbincangkan sesaat di kalangan elit. Sehari berlalu, pertemuan putri dan putra mahkota pemilik partai tersebut ternyata “pertemuan biasa”.
Beberapa waktu sebelumnya, Prabowo Subianto, Menhan RI, bakal calon presiden (bacapres) Partai Gerindra datang “menghadap” Gibran Rakabuming Raka, sebelum Prabowo menemui SBY. Gibran menyuguhkan wedang plus deklarasi relawan Jokowi-Gibran se-Jawa Tengah dan se-Jawa Timur buat Prabowo. Tidak lama berselang, Gibran menyambut Ganjar Pranowo pasca dipanggil DPP PDI Perjuangan (PDIP). Makan malam bertema “dinner tipis- tipis” tersebut, digelar pasca “wedangan plus” Gibran dengan Prabowo.
Saat ini, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, mitra bisnis Raffi Ahmad, sedang ramai diperbincangkan pasca gambar wajahnya terpampang di jalanan kota Depok. Adalah PSI yang berinisiatif menjual Kaesang untuk maju sebagai wali kota. Hal tersebut diperkuat oleh Raja Juli Antoni (Juli), Wakil Menteri ATR/BPN, elit PSI yang baru saja menghadap Jokowi. Juli menyebut, tujuannya ke istana untuk melaporkan rencana PSI untuk Kaesang menjadi Depok pertama.
Pekan lalu, bacapres PDIP, Ganjar Pranowo mengunjungi Medan. Ganjar disambut elit PDIP, baik pusat dan daerah di bandara. Meski disambut orasi relawan Jokowi, dan dikalungi selempang selamat datang, Ganjar tetap memilih naik semobil dengan Bobby Nasution, menantu Jokowi, Wali Kota Medan, bukan dengan “rakyat biasa”. Ganjar terlihat nyaman bersama suami Kahiyang Ayu, hingga sepanjang waktu selama di Medan, Ganjar dikawal wali kota.
Pemilu 2024 Panggung Politik Jokowi
Meski semula Jokowi mengaku tidak akan ikut campur soal siapa nama penerusnya, akhirnya Jokowi atas nama kepentingan bangsa dan negara memutuskan akan “cawe-cawe”. Seketika istilah cawe-cawe dibahas ramai- ramai, dan menjadi “trending topic“. Mulai dari pakar, pengamat, hingga aktor poltik dan ahli semantik ikut bereaksi membahas istilah cawe-cawe.
Tinggalkan Balasan