“Untuk diketahui bahwa Kota Tidore Kepulauan dapat bergabung dalam jaringan global yang beranggotakan 20 negara tersebut adalah didasarkan pada kunjungan kapal Spanyol yang dipimpin oleh kedua navigator ulung Magellan dan Elcano hingga akhirnya tiba di Tidore pada tahun 1521,” jelas perempuan yang saat ini studi di salah Perguruan Tinggi di Kota Ternate.

Meski ini baru kali pertama Manajemen Literasi Digital menggelar kegiatannya di Kota Tidore, respon masyarakat sangat tinggi. Ini tentunya menginspirasi kita semua untuk meningkatkan semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara sesuai nilai-nilai luhur dari Pancasila 1945.

“Untuk pertama kalinya manajemen literasi digital regional Maluku dan Papua menggelar temu konten kreator dan talkshow makin cakap dgital di Kota Tidore yang akan menghadirkan para konten kreator Maluku Utara serta berbagai rangkaian acara menarik lainnya,” ucap Safira.

Bagi Safira, Kota Tidore Kepulauan memiliki jejak sejarah yang panjang di masa lampau. Kota ini dimasa lalu menjadi salah satu dari kekuatan penting dari Kesultanan Moloku Kie Raha yang memiliki sejarah panjang kejayaan rempahnya.

“Di era modern saat ini, Kota Tidore semakin maju dan berkembang dalam pembangunannya terbukti menjadi tuan rumah dan berbagai gelaran event nasional maupun internasional berlangsung di kota ini dan salah satunya adalah Sail Tidore di penghujung tahun 2022 lalu. Salah satu dari sejumlah rangkaian Sail tersebut adalah seremoni merayakan 500 tahun oleh bangsa Spanyol di kota ini atas pelayaran Magellan Elcano pasca perjanjian Tordesillas ketika itu,” urai Safira.

“Ide dasar penyelenggaraan Sail adalah mengukuhkan kembali kejayaan Indonesia sebagai bangsa bahari sekaligus menggalang keterpaduan, sinergi program/kegiatan dan anggaran lintas sektor dan daerah demi terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia yang berkelanjutan,” sambungnya.