Orang nomor satu di Kota Tidore Kepulauan ini juga mengajak agar jadikan setiap ajang sepak bola sebagai olahraga rakyat yang mampu mempersatukan perbedaan dan membuat rakyat menjadi semakin solid.
“Saling menghargai adalah hal mutlak untuk kita sebagai orang Tidore yang memiliki jiwa sportivitas yang tinggi. Tunjukkan jiwa arif yang telah menjadi sikap para pendahulu kita dalam menghadapi setiap tantangan. Jika masih ada masalah yang sempat terjadi selama berlangsungnya pertandingan, agar segera diselesaikan secara santun, bijak dan saling menghargai. Jauhi sifat dan sikap dendam, agar kebersamaan terus terjaga,” ajak Ali.
Ketua Panitia Arba A Rahim dalam laporannya mengatakan, GOT tahun 2023 ini dilaksanakan selama kurang lebih 26 hari yang diikuti 24 tim yang tergabung dalam delapan grup. Mereka berasal dari Maluku Utara dan satu tim dari Papua Barat.
“Untuk juara satu berhak meraih piala tetap, medali emas dan uang pembinaan sebesar Rp 100 juta serta memboyong piala bergilir GOT. Sedangkan juara dua berhak atas piala tetap, medali perak dan uang pembinaan sebesar Rp 70 juta,” ucap Arba.
Sementara itu, juara 3 bersama diraih Porto FC dan Poram Mareku. Kedua tim ini berhak atas piala tetap serta uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 35 juta.
Tinggalkan Balasan