Di pertandingan pertama, tanpa diduga mereka sukses membungkam Poram Mareku dengan skor 2 – 0. Sukses ini menambah kepercayaan diri Delan Selang dkk. Saat melawan Rummania, sekali lagi publik diberi kejutan besar. Rummania yang diperkuat Rizky Pora dkk dipermalukan dengan skor telak 3-0. Tiket semifinal di depan mata.

Dan kepastian itu datang setelah mereka bermain seri 3 – 3 saat menjamu Pusam Tomalou. Hasil di grup ini menjadikan Bela Jangi sebagai juara grup. Runner up grup diambil Poram Mareku yang bangkit setelah kalah dari Bela Jangi. Dimana kekuatan tim ini?

Ada beberapa faktor. Pertama, materi pemainnya terbilang merata dan berkualitas di semua posisi. Di bawah mistar, dua penjaga gawang muda Rizky Putra Maulana yang akan bermain untuk Malut United FC musim ini dan Fradian Husain jadi pilihan. Di sektor pertahanan ada empat bek yang selalu jadi starter. Kakak beradik Bursanudin dan Ucok Ahya yang lama bermain di luar ditambah bek muda di sentral pertahanan Fahmi A Latif dan fullback kanan milik Malut United FC, Zulfikram Iskandar Alam.

Zulham Zamrun. (Istimewa)

Di tengah, Riki Taliabu, Delan Selang dan M Rizki Semarang adalah pilihan utama. Begitu pula lini serang yang diisi Rafly Selang -anak muda jebolan Garuda Select, Rifal Lastori, sayap cepat yang malang melintang di liga teratas Indonesia dan Ade Nur Saihitua. Coach Ikram Selang punya pengganti dengan kualitas sama bagus di diri Akbar dan Darman Selang.

Pada awal turnamen, saya melihat Bela Jangi cenderung bermain dengan skema 4-4-2 diamond. Skema ini berubah di tengah pertandingan sebagai bagian dari respon taktikal Coach Ikram. Baru pada babak 16 besar, Ikram konsisten memainkan skema 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang memberi ruang bagi gelandang serang mereka untuk bermain eksplosif.

Hasilnya brilian. 11 gol lahir dalam enam pertandingan. Hebatnya ada tujuh pemain yang bikin gol. Delan dan Akbar memimpin dengan masing-masing tiga gol. Centerback Fahmi A Latif juga ikut menyumbang satu gol. Performa ini membuat lini serang Bela Jangi sulit diantisipasi. Dan sekali lagi, Ikram punya banyak pilihan taktik untuk memainkan pemain sesuai karakter lawan yang dihadapi.