Anggaran pembebasan lahan sendiri, selain dianggarkan melalui APBD juga sebagian akan ditanggung pihak investor.

“Ada dana sekitar Rp 70 miliar yang sudah disiapkan investor dan akan dikirim melalui Bank Maluku,” katanya.

Ia bilang, skema awalnya anggaran pembebasan lahan akan ditanggung Pemprov Malut, namun karena keterbatasan keuangan maka Pemprov Malut hanya mampu mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 Miliar.

Dengan hitungan luas lahan yang dibebaskan Pemprov Malut kurang lebih 3 ribu meter untuk pembangunan runway.

“Sisanya akan dikerjakan investor, yang inshaa Allah dalam satu tahun ini sudah bisa terbang dan torang (kami) masih hidup dan bisa menikmati,” cetusnya.

AGK membeberkan, investor yang akan datang ke Maluku Utara terdiri dari beberapa negara, di antaranya China dan Taiwan.

“Mereka akan didampingi tim dari pemerintah pusat,” tandasnya.