“Di lokasi ini, jalan mengalami kerusakan yang cukup parah diakibatkan oleh tidak adanya saluran permanen di bahu jalan. Sehingga pada saat musim penghujan, air mengalir masuk dan merusak badan jalan kurang lebih 500 meter,” tambahnya.

Untuk pembuatan saluran pada segmen ini, kata Sudarman, Pemda Taliabu menganggarkan Rp 1,5 miliar yang saat ini mulai dikerjakan pihak ketiga.

“Pekerjaan drainase ini bertujuan untuk mengurangi dan mengatasi dampak yang lebih besar pada jalan tersebut,” ujarnya.

Selain itu, untuk penanganan jalan Bobong-Kramat yang sudah mulai rusak, Pemda Kabupaten Pulau Taliabu mengusulkan ke Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Maluku Utara Program Inpres Jalan Daerah untuk dikerjakan tahun ini.

“Untuk diketahui juga usulan Taliabu di Program Inpres 2022 salah satunya jalan Bobong–Kramat yang saat ini sudah di-approve dan sekarang masuk tahapan persiapan lelang dengan pagu usulan Rp 24,207 miliar,” terangnya.

“Tadi pagi saya baru saja dihubungi oleh PPK balai untuk update harga BBM dan aspal di Taliabu. Semoga lancar prosesnya dan cepat dilakukan pekerjaan. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih ke Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Maluku Utara sudah mengakomodir usulan Kabupaten Pulau Taliabu,” tandas Sudarman.