Tak sampai setahun berlatih di rumah, Ismail kemudian memproklamirkan band sendiri. Namanya “Indras” yang merupakan kependekan dari “Indonesia Raya Sejati”. Menurut Nini, Indras resmi berdiri pada 28 Oktober 1979. Tanggal berdiri bersamaan dengan Sumpah Pemuda – yang dalam sketsa lebih kecil menegasi kecintaan Ismail dan putera-puterinya terhadap Indonesia. Indras jadi grup band kedua yang ada di Ternate kala itu setelah Karya Nada.
Semula Indras diarahkan bergenre jazz sebagaimana hoby Ismail. Tapi selera bermusik publik ketika itu lebih dominan ke lagu-lagu pop. Jadilah Indras sebagai band beraliran pop yang mentas dari panggung ke panggung. Dari acara “orang kaweng” hingga show ke seluruh Maluku Utara. “Saya jadi banyak bolos sekolah karena ketagihan ikut show kemana-mana. Beberapa kali ketinggalan kelas tapi papa tidak marah,” aku Nini. Ia vokalis perempuan yang jadi brand Indras. Indras juga jadi kawah candradimuka yang melahirkan penyanyi pop hebat semisal Loela Drakel dan Thae Umar.
Selain jadi vokalis Indras band, sesekali Nini juga manggung bersama The Tax – grup band yang belakangan berdiri milik kantor pajak Ternate. Tahun 1983, Nini nekat hijrah ke Manado. Di sana Ia bergabung dengan Gipsy band dan Spectrum band. Di bumi “Nyiur Melambai” ini pula, Nini untuk pertama kalinya dikontrak secara profesional sebagai penyanyi dengan bayaran Rp 750 ribu. Sebuah jumlah yang terbilang besar waktu itu.

Mimpi untuk terus berkembang membuat Nini tak lama berkarir di Manado. Dengan kapal laut, Ia menyeberang ke pulau Jawa. Di kapal Pelni yang mengarungi laut selama lima hari, dirinya melepas kepenatan dengan bernyanyi di pub kapal. Tak disangka, gegara itu, Nini langsung dikontrak Pelni untuk jadi vokalis band kapal. Menghibur penumpang yang ikut berlayar. “Hampir setahun saya bernyanyi di kapal. Naik turun, kadang di Rinjani atau Kambuna”.
Musik juga yang mempertemukan Nini dengan Malik Assagaf – seorang gitaris bass yang belakangan bergabung dengan Indras band. Cinta keduanya tumbuh dan berakhir pada jenjang perkawinan. Mereka dikarunia dua anak. Firja dan Dhana. Malik yang mengajarkan Nini bermain bass. “Bass lebih ringan dan simple, senarnya cuma empat dan lebih asyik mainnya” kata Nini ketika saya tanya mengapa memilih bermain bass dibanding yang lain. Sejak itu, Nini manggung dengan penampilan yang baru. Bernyanyi sambil menenteng gitar bass.
Tinggalkan Balasan