Tak hanya itu, lanjut Suprayidno, Pemkab Taliabu melalui Dinas PUPR juga melakukan pembukaan jalan di antaranya Beringin – Salati dari semula kurang lebih 4 km jauhnya menjadi 1,5 km.
Selan itu ruas Todoli – Tikong, sebelumnya harus memutar Ufung – Padang – tikong dengan jark kurang lebih 20 km menjadi 7 km via Natangkuning.
Pemkab Talibau juga membuat saluran, pembangunan kantor DPRD, kantor bupati, rumah ibadah dan lainnya.

Menurutnya, dengan segala keterbatasan anggaran daerah, Pemda Taliabu memikul beban pembangunan yang semuanya berawal dari titik nol.
“Taliabu merupakan daerah dengan DAU terkecil di Maluku Utara dan beban infrastruktur cukup besar (bangun dari awal),” akunya, Senin (10/4).
Meski begitu, Suprayidno bilang, dengan beragam kritikan dan keterbatasan anggaran daerah itu tidak mengurangi semangat PUPR Taliabu untuk terus fokus bekerja.
“Dikritik soal tidak ada perkembangan pembangunan di Pulau Taliabu sejak dimekarkan, kami menyikapi kritik ini sebagai motivasi,” katanya.
Kritik tersebut baginya menjadi motivasi untuk fokus dan kerja keras lagi Dinas PUPR dalam menuntaskan pembangunan di Taliabu.
“Walaupun dengan berbagi tantangan (SDM teknis, anggaran, alam, sumber daya ) dalam mewujudkan pembangunan, namun itu tidak membuat kami menyerah,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan