Sarni, ungkap Julfikar, pada 15 Februari dilarikan ke RSUD Jailolo dengan menahan sakit namun harus dirujuk ke RSUD Tobelo, Halmahera Utara. Alasannya, dokter spesialis kandungan RSUD Jailolo saat itu sedang tidak berada di tempat.
“Atas rekomendasi itu, Ibu Sarni dan keluarga terpaksa mengikuti anjuran untuk pergi ke RSUD Tobelo yang memakan waktu minimal 4 jam dalam kondisi sakit,” bebernya.
Di tengah perjalanan, muncul informasi bahwa dokter spesialis kandungan telah berada di RSUD Jailolo. Sarni dan keluarga lantas berbalik arah untuk kembali ke Jailolo agar mendapatkan perawatan dari dokter.
Namun sesampainya di RSUD Jailolo, bayi yang dikandung Sarni sudah tidak bisa diselamatkan.
“Dari peristiwa itu, Direktur RSUD Jailolo mengatakan bahwa ini adalah persoalan kesalahan komunikasi dari pihak dokter umum yang bertugas dengan dokter spesialis. Nah pernyataan Direktur RSUD Jailolo ini terlalu mengada-ngada,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan