Terkadang kecenderungan dalam berperilaku korup, mengintimidasi, dan komitmen mengakomodir kepentingan kelompok warga seringkali diabaikan.

Meskipun demikian tentu masih ada juga kepala desa yang memiliki komitmen untuk melaksanakan mandat yang diberikan oleh warga desa, memiliki hati yang mulia, dan mampu merumuskan permasalahan dan mencari solusi dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi warga desa. Saya hanya mengemukakan secara khusus bagi kepala desa yang tidak memiliki kepedulian dan konsep membangun desa.

Narasi masa jabatan kepala desa 1 periode menjadi 9 tahun dengan alasan untuk memaksimalkan kinerja pemerintahan desa dan meminimalisir ketegangan pasca pemilihan kepala desa merupakan alasan yang tidak memiliki dasar yang kuat. Sebab bertentangan dengan semangat reformasi yang mana menghendaki pembatasan kekuasaan, dan proses demokratisasi di aras local bisa berpotensi mengalami degradasi. Kekuasaan yang terlalu lama justru akan menciptakan sikap sewenang-wenang.

Dalam pertimbangan penulis, kurang maksimalnya kinerja pemerintahan desa dan terjadinya perpecahan di tengah warga pasca pemilihan kepala desa yang berlarut-larut, adalah sebagai berikut:

  1. Aspek kepemimpinan, yaitu faktor kompetensi sebagai seorang kepala desa yang kurang mumpuni
  2. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembangunan
  3. Kesejahteraan perangkat desa yang tergolong rendah, apalagi insentif yang diterima itu tiga bahkan enam bulan sekali, sehingga berdampak pada pelayanan warga yang kurang maksimal sebab ada pekerjan di luar yang dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
  4. Adanya indikasi bahwa minimnya pemahaman dan kesadaran berdemokrasi di desa dalam konteks memilih pemimpin yang akhirnya menimbulkan kehidupan demokrasi yang tidak sehat dengan cara-cara kurang beretika yang dilakoni, misalnya antar calon saling menjatuhkan, lebih mengedepankan identitas kesukuan tertentu, mengintimidasi, menggunakan uang untuk membeli suara, dan lain sebagainya.