Tandaseru — Pemerintah Kota Tidore Kepulauan meraih predikat indeks inovasi daerah urutan kedua sebagai Kota Inovatif di tahun 2022. Hasil ini berdasarkan Radiogram Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Nomor 000.10/398/BSKDN tanggal 30 Januari 2023.
“Alhamdulillah, Kota Tidore Kepulauan raih Kota Inovatif,” ungkap Wali Kota Capt. Ali Ibrahim melalui saluran telepon dari Jakarta, Senin (30/1).
“Hampir 2 tahun ini kita dinilai kurang inovatif, baru pada tahun 2022 kita bisa membuktikan naik kategori menjadi Kota Inovatif,” tambahnya.
Ia mengatakan, berdasarkan radiogram tersebut, Kota Tidore Kepulauan sebelumnya pada tahun 2021 berada pada urutan ke-7 tingkat Provinsi Maluku Utara, kini mengalami kenaikan yang sangat drastis ke urutan ke-2. Wali Kota dua periode ini merasa sangat bangga dan bersyukur dengan prestasi yang dicapai Kota Tidore Kepulauan ini.
“Saya sangat bangga karena Kota Tidore Kepulauan terus dinilai dan diberikan apresiasi dari pemerintah pusat atas kinerja dan inovasi yang dilakukan pemerintah daerah bersama masyarakat,” ujarnya.
Wali Kota menambahkan, pemda menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Sekda dan seluruh jajaran Pemerintah Kota Tidore Kepulauan atas torehan prestasi yang tiada henti diberikan untuk daerah ini. Menurutnya, tidak sia-sia kebijakan pemberian TPP dalam 2 tahun ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dan prestasi seluruh jajaran Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
Ia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh masyakarat Kota Tidore Kepulauan atas dukungan dan partisipasinya dalam pembangunan daerah.
“Dukungan ASN dan masyarakat membuat kita terus maju dan solid membangun daerah tercinta, Tidore Jang Foloi,” tandasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Muhammad Sinen membenarkan informasi ini.
“Iya apa yang disampaikan Pak Wali benar, sesuai radiogram Kemendagri yang kami terima hari ini,” katanya.
Wawali berkata, belajar dari tahun sebelumnya, Kota Tidore Kepulauan hanya meraih predikat kurang inovatif dengan skor 10,60.
Dari kegagalan itu, pemkot terus melakukan berbagai inovasi bersama masyarakat. Hasilnya, tahun 2022 Tidore Kepulauan meraih predikat Kota Inovatif dengan skor 52,80. Dengan skor ini, terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 42,20 poin atau mengalami kenaikan sebesar 40%.
Pria yang karib disapa Ayah Erik ini juga mengatakan, selangkah lagi Kota Tidore akan bisa menyaingi Kota Ternate karena saat ini hanya selisih 2,16 poin dengan Ternate.
“Inshaa Allah kita terus berusaha mempertahankannya dan terus berupaya meningkatkan lagi capaian ke depannya,” ujarnya.
Wawali mengaku sangat optimis Kota Tidore bisa meningkatkan lagi inovasi ke depannya. Karena sudah ada instruksi Wali Kota tentang Gerakan 200 Inovasi yang memberikan mandat kepada dirinya untuk memimpin langsung gerakan ini.
“Inshaa Allah dalam beberapa hari ke depan saya akan mulai memimpin gerakan ini,” ucapnya.
Dia menegaskan bersama Wali Kota sangat optimis karena pemerintahan yang mereka berdua pimpin selalu berjalan harmonis selama 2 periode ini, mendapatkan dukungan luar biasa dari seluruh masyarakat. Kecintaan masyarakat itulah yang menjadi modal terbesar bagi dirinya dan Wali Kota terus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat di delapan kecamatan secara adil dan merata.
Ayah Erik berharap inovasi ini tidak sekadar prestasi di kertas, tetapi harus memberikan dampak dan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan.
“Ke depan akan kami lahirkan inovasi yang merakyat, inovasi untuk transformasi ekonomi, dan inovasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Adapun 11 Inovasi Daerah Kota Tidore Kepulauan yang dilombakan dan dinilai pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:
- Inovasi Desa Tertib Pencairan (DTP) dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
- Inovasi SiPro (Sistem Informasi Profil Desa Kelurahan Kota Tidore Kepulauan) dari Bappelitbang
- Tebako (Tes Berbasis Komputer) dari Dinas Pendidikan
- Soperetak Aduk (Sosialisasi, Pendataan, Perekaman dan Percetakan Administrasi Kependudukan) dari Dinas Dukcapil
- Simaksa Kejang (Aksi Makan Sayur Kelor dan Jantung Pisang) dari Dinas Kesehatan
- Bacarita Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup
- Kepergok (Kelompok Peduli Kurang Gizi) Dinas Kesehatan
- Jas Bumil dan Surga (Janji Suci Ibu Hamil, Suami dan Keluarga) dari Dinas Kesehatan
- GUS-TI (Gugus Tugas untuk Penyelesaian Permasalahan Tanah dan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Blok Tanah Bersertifikat) dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
- Absen Finger Print dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Inovasi To Ado Re dari Dinas Kesehatan.
Tinggalkan Balasan