Tandaseru — Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara Fraksi PDI Perjuangan Darwis Gorontalo menilai polemik TTP tenaga kesehatan RSUD Chasan Boesoirie Ternate mendapat respon lamban dari Gubernur Abdul Gani Kasuba, Sekretaris Daerah maupun manajemen rumah sakit.
Para petinggi ini, kata Darwis, terkesan plin-plan dan tidak terbuka memberi penjelasan soal TTP nakes yang belum terbayar selama 15 bulan.
“Ini membuat publik bertanya-tanya, ada apa sehingga persoalan tuntutan nakes yang sejatinya mudah untuk diselesaikan tapi keliahatannya ribet sekali proses penyelesaiannya,” ujar Darwis kepada tandaseru.com, Senin (23/1).
Menurutnya, akar masalah ini menjadi rumit lantaran tidak ada penjelasan transparan kepada nakes mengapa TTP harus tertunggak selama 15 bulan.
“Kalau tertunggak kemana uang yang 15 bulan itu mengalir? Lalu pertanyaan lainnya kenapa tiba-tiba Gubernur mengubah skema pembayaran yang awalnya melalui pinjaman tiba-tiba dibayar dengan anggaran daerah melalui Dinkes? Dari mana sumber uang yang disebut Rp 20 miliar dan akan dipakai Rp 5 miliar untuk membayar? Apakah itu uang yang loss atau pergeseran dari rencana kegiatan lain yang ada di dinas?” cecar Ketua Lemkari Malut ini.
Tinggalkan Balasan