Kedua, berkumpul selama sepekan juga memberi pelajaran pada kita bahwa dengan jumlah jamaah yang cukup banyak kita dapat saling mengenal karakteristik, watak dan pribadi masing-masing jamaah, bahkan kita bisa memotret perilaku, karakter, sifat maupun tabiat saudara kita. Dalam konteks kebersamaan semua sinyal perilaku kita terbaca, egois, pelit, individualis, sombong rendah hati, toleran, solider semua akan nampak. Yang baik dari saudara kita wajib kita ambil, jadikanlah kenangan, pelajaran dan yang kurang dari kita semua cukup diletakkan di landasan Bandara King Abdul Aziz.

Ketiga, keberangkatan jamaah umrah awal tahun ini terbilang cukup banyak, bahkan boleh dikata hampir sama dengan jumlah jamaah haji salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara. Menurut Ustaz Abunazar Alim, pembimbing jamaah Fayyad Wisata, keberangkatan rombongan cukup besar ini terjadi bukan sebuah kebetulan tapi terjadi karena izin dan kehendak Allah.

Kembali pada apa yang disampaikan Ustaz Abunazar Alim bahwa sesuatu yang terjadi di dunia bukan kebetulan, dalam waktu sepekan kita sebagai jamaah telah merasakan bagaimana Fayyad Wisata sebagai perusahaan jasa perjalanan umroh memberikan pelayanan kepada jamaahnya, begitu pun dengan tim pembimbing Ustaz Abunazar dan rekannya. Mulai dari Jakarta, Madinah, Makkah dan kembali ke Jakarta mereka telah berusaha memberikan yang terbaik pada jamaahnya. Kita tinggal menilai jika baik pelayanannya maka itu semua hadir karena Allah dan sebaliknya ada kekurangan di sana sini maka karena kelalaian hamba yang dhaif.

Semoga perjalanan umrah awal tahun 2023 banyak memberi pelajaran sekaligus menjadikan kita sebagai hamba yang pandai bersyukur bersyukur. (*)