“Optimisme itu dan semangat itu yang terus kami jaga hingga hari ini,’’ lanjut wani.

Perjalanan pemberdayaan tersebut tidak sia-sia. Banyak produk kerajinan yang sudah diproduksi, mulai dari selendang, gantungan kunci, hingga tenun ikat kecil, dan beberapa produk lainnya.

“Dan sudah banyak terjual. Baru-baru ini hasil karya para tahanan terjual dan dibeli oleh Pak Mahendra, Direktur Perfilman dan Media Baru Kemendikbudristek, dan Dubes Jerman pada saat acara Sail Tidore. Karya-karya tersebut murni buatan tahanan rutan, dan luar biasa karya mereka dihargai dan dibeli oleh pejabat negara,’’ kata Wani.

Penenun Puta Dino Kayangan melakukan pendampingan pelatihan di Rutan Soasio. (Istimewa)

Produk buatan para tahanan dijual di toko online dan offline Puta Dino. Setelah terjual, uangnya diserahkan ke para WBP melalui petugas rutan.

“Penting sekali untuk kita sama-sama ikut terlibat dalam kerja-kerja kreatif sebagai bentuk pemberdayaan di masyarakat,” tuturnya.