“Jika ditambah dengan kegiatan kelestarian alam seperti yang kita lakukan juga di Cikeusik, Pandeglang, Banten kita bisa menambah lebih dari 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” kata dia.
Sementara itu, saat ditanya awak media soal banyaknya sampah plastik kiriman dari negara tetangga yang terbawa arus laut ke Pulau Morotai, Sandi menyatakan bahwa masalah sampah ini perlu upaya bersama melalui kolaborasi banyak pihak.
Bahkan, pada level antar negara, ujarnya, perlu adanya kolaborasi multi country. Di mana Indonesia harus mengajak negara tetangganya seperti Filipina, Australia, dan yang lainnya untuk bahu membahu menyelesaikan masalah sampah.
“Tadi saya lihat ada sampah plastik, ada juga kayu-kayu. Saya kejeduk kayu tadi lagi renang dan juga tutup botol. Ada botol plastik ini yang harus kita pastikan bahwa kita memiliki sistem untuk menangkal sampah dari hulunya,” ungkapnya.
Sandi bilang, jika masalah sampah sudah teratasi di wilayah hulu atau masih ada sampah yang lolos ke laut, maka yang perlu dilakukan adalah mengorkestrasi kelompok-kelompok sadar lingkungan untuk terus melakukan pembersihan pantai, pembersihan laut dan meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian alam.
“Karena mikroplastik ini juga sudah mencemari ikan-ikan kita, jadi ini tentunya menjadi sebuah kekhawatiran bersama dan saya menyampaikan di event konferensi G20 bahwa kita sudah memasuki krisis penanggulangan sampah,” kata dia.
Tinggalkan Balasan