Saat itu, Marjun bilang, korban terombang-ambing cuaca ekstrem, sehingga sempat terbawa arus ke wilayah Halut dan Haltim.
“Padahal korban sempat di belakang Pulau Mitita, tapi arus bawa lagi ke Desa Jara-Jara,” imbuhnya.
Korban sempat berupaya meminta bantuan nelayan. Hanya saja para nelayan tidak menanggapi sebab jaraknya cukup jauh.
Akhirnya korban berjuang sendiri dan masuk ke Desa Pitu, Kecamatan Tobelo Tengah.
“Kita sempat cari sampe ke Jara-jara dan Tanjung Sopi tapi tidak ketemu. Jadi kami ambil kesimpulan bahwa bapak ini pasti sudah ada di wilayah Halut,” pungkas Marjun.
Tinggalkan Balasan