“Tahun ini angka pembuatan kartu kuning diperkirakan akan meningkat, bahkan mencapai 1.000 orang lebih. Itu dilihat dari aktivitas warga datang mengurus kartu kuning. Setiap hari hampir 10 sampai 15 orang yang datang urus kartu kuning, apalagi informasi ada penerimaan karyawan di beberapa perusahan tambang,” imbuhnya.

Para pencari kerja ini beralasan di Pulau Morotai sulit mencari pekerjaan sebab minimnya investor masuk Morotai. Alhasil, warga menyerbu perusahaan tambang yang ada di kabupaten lain.

“Paling banyak ke PT IWIP Kabupaten Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan maupun ke luar Provinsi Maluku Utara,” tandas Ansar.