Dalam tahapan rekrutmen, peran rekruter yang biasanya dari Divisi SDM sangat penting. Tahapan ini rekruter bertugas mengidentifiksi dan mereviuw berkas pelamar. Dengan menggunakan model rekrutmen sesuai kebutuhan organisasi pada fase ini pelamar mulai berguguran karena tidak memenuhi kualifikasi yang diminta. Dengan demikian dapat dipahami bahwa rekrutmen merupakan tahapan penjaringan pelamar yang bertujuan agar organisasi memperoleh pelamar yang potensial sesuai kualifikasi serta kriteria minimal pelamar untuk diikutkan dalam proses seleksi.

Rekrutmen profesional pasti menghasilkan peserta seleksi sesuai kriteria, efisien efektif karena mempermudah kerja panitia termasuk penghematan anggaran.

Setelah melakukan rekrutmen tahapan selanjutnya adalah melaksanakan seleksi. Dalam berbagai literatur Manajemen Sumber Daya Manusia seleksi merupakan rangkaian tahapan khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar diterima atau ditolak. Secara garis besar tahapan seleksi menggunakan beragam instrumen. Mulai evaluasi persyaratan, ujian tertulis, TPA, wawancara, tes psikologi, pemeriksaaan fisik dan kesehatan maupun cara lain sesuai kebutuhan organisasi.

Veitzal Rivai et al (2015) mengungkapkan dua konsep penting dalam proses seleksi yaitu reliabilitas dan validitas. Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi pengukuran sedangkan validitas adalah skor yang diberikan pada waktu tes sesuai dengan kinerja pekerjaan yang nyata. Dalam proses seleksi di institusi mana saja tahapan ini pasti dilewati dan berakhir pada keputusan penerimaan atau penolakan.

Lantas bagaimana dengan kasus Sulastri Irwan? Institusi besar seperti Polri pasti memiliki SOP rekrutmen dan seleksi sesuai standarnya. Dengan pengalaman setiap tahun melaksanakan rekrutmen dan seleksi yang transparan dan akuntabel serta komitmen Kapolri dengan visinya “Presisi” rasanya tidak mungkin panitia casis akan melakukan kecurangan pada Sulastri. Kasus ini bisa saja terjadi karena faktor human error. Maklum panitia seleksi juga manusia biasa yang mengendalikan instrumen seleksi.