Menurutnya, isu nasional ini sangat sensitif. Namun ia tetap mengikuti serta memantau arahan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan.

“Jadi, sementara kita ikuti dulu arahan dari teman-teman dari Kementerian Kesehatan pusat,” kata dia.

BPOM di Morotai sendiri belum bisa memutuskan penarikan obat.

“Jadi kita telusuri dulu kasus ini. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, RSUD Ir. Soekarano dan apotek untuk pemantauan (kasus) terkait dengan sirup gagal ginjal itu. Tapi sampai saat ini nggak ada, dan saya juga tanya di teman-teman apoteker, mereka ikut arahan dari Kemenkes untuk tidak menjual beli dulu obat sirup,” aku Salman.

Saat ini di Pulau Morotai ada 6 apotek yang tersebar di Kota Daruba.