Tandaseru — Kanwil DJPb Maluku Utara menggelar seminar dan UMKM Expo Financing Empowerment (U-FinE) di Aula Gamalama kantor DJPB Malut di Kota Ternate, Selasa (18/10).
“Seminar ini merupakan salah satu cara memperkenalkan produk pembiayaan berupa kredit program, digitalisasi pembayaran, pembukuan, serta pemasaran digital kepada UMKM. Kami berharap eksistensi UMKM di Maluku Utara semakin mendapat pengakuan dan penghargaan serta debitur KUR dan Umi dapat segera naik kelas,” kata Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara Adnan Wimbyarto.
“Direktorat Jenderal Perbendaharaan memiliki layanan pembiayaan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah tersalur kepada 12.912 debitur dengan jumlah total nominal sebesar lebih dari Rp 787,6 miliar dana dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang tersalur sebesar Rp 1,2 miliar kepada 292 debitur,” ujarnya.
Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia, kata dia, sangat penting dan terlihat dengan kemajuan Indonesia saat ini. Sebagai bagian dari perekonomian nasional yang mandiri dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara, UMKM terbukti mampu bertahan dalam menghadapi gejolak perekonomian, seperti yang terjadi pada tahun 1997 atau 1998.
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada bulan Maret 2021 lalu menyebutkan jumlah pelaku UMKM di Indonesia telah mencapai 64,2 juta, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% atau sebesar Rp8.573,89 triliun.
Tinggalkan Balasan