Atau anggaplah kita tidak tahu menahu soal gerakan memeluk pohon di wilayah perbukitan dan pegunungan India yang menggantungkan hidup pada hutan. Hutan menyediakan bahan makanan, pakan ternak, sumberdaya air dan tanah. Keselarasan dengan alam sangatlah penting karena hutan adalah segala-galanya bagi mereka.
Perlawanan pun muncul akibat kendali hutan diambil alih oleh pemerintah. Gerakan yang dibangun, mulai dengan pembakaran rumah secara sengaja oleh orang-orang dari Kumaon dan menjadikan hutan sebagai rumah. Karena bagi mereka hutan sudah seperti rumah ibu mereka. Pembukaan hutan itu hanya untuk kepentingan komersial sehingga bisa menghilangkan hak-hak tradisional warga tempatan.
Salah satu pelopor gerakan itu adalah Chandi Prasad Bhatt, juga sebagai pekerja sosial yang menganut ajaran Mahatma gandhi yang membangun kemandirian dan kewirausahaan hingga mendirikan usaha kecil dengan memanfaatkan sumberdaya hutan. Mereka bertekad mempertahankan hak-hak hutan dari korporasi yang akan mengeksploitasi hutan. semangat protes terus dikobarkan.
Dari dua tokoh gerakan penyelamatan lingkungan tersebut, mengingatkan kita kepada seorang perempuan berumur 70-an tahun. Seorang Pejuang lingkungan yang menantang kehadiran pertambangan karena dianggap merusak lingkungan bahkan sumber daya air, pangan, hutan serta merusak ekostem yang ada di daerahnya. Ia sampai hari ini masih terus eksis menyuarakan keadilan ekologi di Desa Sagea-Kiya. Sehat selalu Mama Ama. Semoga jou Allah ta’ala menganugerahi badan yang sehat dan umur yang panjang.
Mama Maryama
Ibu rumah tangga, pejuang lingkungan di Desa Sagea-Kiya.
Tinggalkan Balasan