Selain itu, sambungnya, ada isu tenaga kerja asing yang sangat kuat di Maluku Utara. Lalu banyak gejolak masyarakat aksi di lokasi tambang karena beroperasinya tambang tanpa sosialisasi lebih dulu ke warga lingkar pertambangan.
“Masyarakat tidak tahu, tiba-tiba tambang masuk. Ini juga ada indikasi di baliknya ada suap. Seperti dampak lingkungan laut di Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Buli, Halmahera Timur, sudah mulai cokelat,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan