Tanggung jawab lain kepada masyarakat adalah PPNI mempunyai Majelis Kehormatan Etik Keperawatan (MKEK) sebagai pintu aduan masyarakat terhadap sosial kontrol organisasi PPNI.
“Tentu kita harus membuka diri menerima keluhan dan aduan masyarakat karena kinerja profesional kita ini harus kita kuatkan sebagai tanggung jawab di masyarakat dengan membentengi diri kita melalui perlindungan hukum yang jelas dan terstandar, bekerja berdasarkan SOP dan sesuai kewenangan klinis. Selain prestasi kita juga punya tantangan. Dengan TOT ini pun saya berharap nanti teman-teman semakin paham secara internalisasi dan diimplementasikan dengan baik. Kita punya keselarasan, satu gerak langkah, harmoni horizontal, sinergi dengan pemerintah secara vertikal ini menjadi kekuatan luar biasa di PPNI,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW PPNI Maluku Utara Arsad Suni menegaskan PPNI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Harif Fadhilah telah menata sistem tata laksana dan manajemen organisasi yang sangat rapi dengan program kerja terintegrasi, dimana sekitar 90% manajemen oranisasinya telah dikembangkan berbasis digital dengan mengedepankan nilai Kejujuran, Altruistik, Peduli, dan Transparan.
“Yang akuntabel serta proporsional, salah satunya adalah TOT terintegrasi di seluruh DPW PPNI se-Indonesia yan terjadwal setiap Sabtu dan Ahad, dimulai sejak bulan Juli 2022 hingga pada hari ini di DWP Maluku Utara dan berakhir nanti pada bulan Desember 2022,” katanya.
Menurut Arsad, TOT terinterasi ini bagi DPW PPNI Maluku Utara sangat dibutuhkan, dengan harapan melalui pencerahan materi dan bimbingan Ketua Umum, Sekjen dan Bendahara Umum DPP serta tim fasilitator dari DPP, dapat menyamakan pemahaman dan persepsi DPW dan DPD PPNI kabupaten/kota dalam mengimplentasikan tata laksana dan manajemen organisasi PPNI.
Tinggalkan Balasan