Tandaseru — Sejumlah masa aksi gabungan Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Maluku Utara bersama sopir angkot di Kota Ternate, menggelar aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Senin (5/9) sore.

Aksi unjuk rasa yang dipusatkan di depan Kantor Wali Kota Ternate ini dikawal ketat aparat kepolisian dan petugas Satpol PP.

Korlap aksi GPM, Sartono Halek dalam orasinya mengatakan, opsi kenaikan harga BBM bukanlah pilihan yang tepat. Sebab, dampak kenaikan BBM memicu lonjakan harga pangan dan berbagai kebutuhan lainnya.

“Kebijakan ini pun dinilai mengorbankan kesejahteraan rakyat kecil dan berpotensi berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) kaum buruh,” cetus dia.

Untuk itu pula, lanjut Sartono, lewat aksi gabungan ini mereka ingin menyampaikan setidaknya 6 poin tuntutan kepada pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate.