Menurutnya, hal ini menunjukkan ciri kebijakan neoliberal, seperti pemangkasan atas kewajiban negara dan swasta. Misalnya, pemangkasan subsidi atas BBM dan pemangkasan upah buruh.
“Bersama itu, terjadi kenaikan biaya yang dibebankan kepada rakyat untuk menutupi kebocoran anggaran publik akibat korupsi dan gaya hidup pejabat atau utang negara secara umum pembiayaan pembangunan over budget. Maka kehidupan rakyat akan terbebani sekaligus,” tuturnya.
Di sisi lain, kelas tertentu menikmati keadaan ini dengan mendapatkan keringanan, seperti penguasa besar. Pencabutan subsidi BBM oleh pemerintah akan sangat mempengaruhi harga barang dan jasa mulai dari pusat sampai ke daerah.
“Harga sembilan bahan pokok juga ikut naik dan mengancam usaha-usaha kelas menengah kebawah. Hal ini juga mempengaruhi daya beli masyarakat yang akan melemah dan ancaman kemiskinan untuk rakyat kecil,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan