Sementara itu, Sekda Maluku Utara Samsuddin A Kadir yang mewakili Gubernur dalam sambutannya menyampaikan bahwa malam ini menjadi bukti bahwa anak muda di Maluku Utara juga memiliki kemampuan yang patut diapresiasi di bidang digitalisasi.
Kegiatan talkshow makin cakap digital dengan mengusung tema “Membangun Personal Branding Komunitas di Media Sosial” yang dirangkaikan dengan launching Smartphone Film Festival 2022 dan pemutaran film perdana oleh komunitas Kie Raha Project berjudul “Tentang Cinta” menjadi bukti bahwa talenta anak-anak muda Maluku Utara tidaklah kalah dengan daerah lain.
“Ruang digital membuat setiap orang menjadi lebih produktif,” pungkas Samsuddin.

Beberapa narasumber yang tampil pada kegiatan talkshow tersebut juga menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan sejumlah pertanyaan mendasar seputar branding komunitas. Antara lain: apa itu branding komunitas? mengapa diperlukan, hingga bagaimana cara membangun komunitas yang sukses dengan memanfaatkan layanan internet dan berbagai fitur aplikasi yang dimilikinya sehingga menjadi makan cakap digital?
Hal ini dianggap penting karena berbagai layanan internet dengan segala peluangnya telah menyediakan ruang mengembangkan potensi diri dan komunitas kreatif untuk memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Menurut Rizal Marsaoly, Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, jikalau kita berbicara tentang personal branding maka kota Ternate juga memiliki city branding yang akan diberikan oleh Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia melegitimasi branding Ternate Kota Rempah sekaligus menjadi hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar dan diakui secara internasional sebagai satu-satunya kota yang memiliki branding sebagai Kota Rempah.
Tinggalkan Balasan