Tandaseru — Djafar Kacaubung, penggerak seni berdarah Tobelo-Tidore menelurkan album bertajuk O’hongana. Album musik ini bercerita tentang keprihatinannya akan nasib Suku Tobelo Dalam yang hidup di Hutan Halmahera.
O’Hongana juga kental menyoroti problem-problem sosial di Maluku Utara.
Djafar mengungkapkan, nama Kacaubung lahir tepat tahun 2017 bulan Juli tanggal 27. Kacaubung berarti insureksi yaitu ibu daripada revolusi.

“Seruan Kacaubung dalam arti sebuah nama panggung kesenian adalah paradoksal dari kontras kekacauan itu sendir. Dalam arti bahwa sesuatu pada esensinya harus ada kehancuran/kekacauan untuk keindahan. Hal ini menyambung atau sinkron dengan keadaan negara kita yang tidak baik saja,” tuturnya kepada tandaseru.com, Rabu (17/8).
Djafar pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate. Ia lalu pindah ke Jurusan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta serta menetap di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Tinggalkan Balasan