“Kita tidak bisa lihat dari unsur sensasinya saja, tapi ada empati. Kami pahami di era saat ini menginginkan sebuah informasi itu paling cepat diberitakan, paling cepat memposting dan lain sebagainya. Nah, maka dari itu perlu ada etika. Jika ada orang-orang mengambil video, gambar, teruskan di grup ya kami berharap orang-orang seperti ini memang butuh rasa tanggung jawab dan etika. Imbauan ini penting kami sampaikan agar jenazah ini bisa dipelihara dengan baik,” tuturnya.

Senada, Sekretaris Karang Taruna Kelurahan Takome Zulkifli meminta warga yang menyebarluaskan foto jasad korban di medsos agar dihapus demi menghargai perasaan keluarga korban.

“Semua pihak yang memiliki foto di media sosial perlu dihapus karena sampai sekarang korban belum bisa dievakuasi. Untuk itu kita sama-sama menjaga perasaan orang tua dan keluarga korban,” tandasnya.