Saat ini, selain menjalani kesibukannya sebagai akademisi, Abdul Kadir juga fokus membina pemuda di kampung halamannya menjadi petani milenial.

“Orang menganggap pertanian ini sesuatu yang terbelakang. Tapi kita harus membuktikan bahwa petani itu mengangkat harkat dan martabat keluarga, bahkan masyarakat. Karena pertanian kita bisa hidup,” tandasnya.