Wali Kota dua periode ini mengatakan, pada rancangan PPAS tahun 2023, pemerintah daerah memproyeksikan pendapatan daerah sebesar Rp 830.929.76.741 atau defisit sebesar 7,4% dari tahun 2022.
Ini disebabkan karena berkurangnya transfer bagi hasil dari pemerintah pusat, walaupun mengalami peningkatan pada transfer lainnya.
“Hal ini menjadi perhatian kita bersama bahwa inovasi, kreatifitas dan peningkatan sumber daya lokal serta memaksimalkan potensi daerah harus ditingkatkan, peningkatan pendapatan asli daerah harus menjadi perhatian bersama sehingga tidak lagi menciptakan ketergantungan terhadap pemerintah pusat,” imbuh Ali.
Sementara itu, proyeksi belanja daerah tahun 2023 adalah sebesar Rp 918.319.642.110 atau turun dari total belanja pada tahun ini sebesar 4,6%. Hal ini merupakan dampak dari defisitnya pendapatan.
“Untuk itu perangkat daerah diharapkan mampu memaksimalkan dan memastikan bahwa keseluruhan program dan kegiatan adalah merupakan prioritas dan berjalan sesuai dengan yang diharapan,” sambungnya.
Tinggalkan Balasan